Bahaya dan Kerugian Menggunakan BLACKBERRY (BB)

Posted by



Tahukah Anda, di balik kemudahan yang diberikan, karakter Blackberry yang mampu membuat penggunanya melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking), itu justru berisiko melemahkan kerja memori di otak.

Hal itu terungkap melalui sebuah penelitian tentang kemampuan otak untuk membentuk kenangan yang dilakukan sejumlah ahli syaraf dari New York University (NYU), Amerika Serikat. seorang Multitasker seperti terlihat pada para pemegang Blackberry. Dewasa ini cenderung memaksa otak terus bekerja. Mereka yang tidak pernah lepas memainkan ponsel BB~nya seolah tidak memberi kesempatakn otaknya  untuk istirahat  untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Kondisi terus membuat mereka cenderung memiliki daya konsentrasi yang buruk dan mudah stres.
Pola hidup konsumtif memang mengakar di masyarakat. Blackberry juga tidak lagi dipandang sebagai barang yang mahal dilihat dari segi prestige-nya.
Sebagian masyarakat di Indonesia memang latah dalam hal gaya hidup demikian juga dalam hal teknologi.
Tetapi apakah masyarakat tahu apa kelemahan dari Blackberry? Atau masyarakat hanya melihat kelebihan Blackbery dari sisi kepopuleran dan bentuknya yang cocok untuk pebisnis saja? Tetapi menutup mata (tidak mau tahu) terhadap kekurangan Blackberry tersebut? Dikarenakan Ke-Gengsian Hidup, dianggap orang biasa, Gaptek tanpa BB ditangan “Memamerkan sisi Terangnya… “…
Nah, kelemahannya terletak pada harga layanan internet yang cukup mahal . Selain itu harga ponselnya juga mahal bila melihat pada feature yang ditawarkan.
Kelemahan Blackberry lainnya terletak pada kode pengaman yaitu kombinasi PIN dengan nomor IMEI. Kode ini berguna untuk mendaftar ke layanan mereka. Bila Anda membeli ponsel yang baru maka hal ini bukan masalah. Namun bila bekas, dan ternyata kombinasi  PIN beserta nomor IMEI  Anda diketahui hasil curian berarti Anda tidak dapat menggunakan layanan internet Blackberry selamanya.

Berikut Bahaya yang dapat ditimbulkan bagi para maniak BB :

  1. Rela disuruh antri, semakin panjang semakin tenang, gak menunjukkan gejala kekesalan sama sekali.
  2. Yang tadinya ngedumel saat macet, sekarang tenaaaaang guys…
  3. Berharap dapet lampu merah berulang-ulang. Klo lampu berubah jadi hijau malah kesel. Tetap nekad jawabin email/chatting.
  4.  Sering di klaksonin orang lain, sampe-sampe disaran’n pasang stiker di belakang mobil “Harap Bersabar… User BlackBerry”.
  5. Waktu BAB jadi tambah lama. Padahal isinya udah kosong tapi tetap aja nongkrong.
  6. Tidur miring nungguin pasangan sambil BB di tangan. Kejar target ngabisi’n baca email.
  7. Suka senyum-senyum sendiri…(sapa tau menyehatkan…hohoo..!!!)
  8. Gak konsen kerja.
  9. Bangun pagi yang pertama dicari BB dulu bukan yang lain.
  10. Waktu diajak ngobrol orang tetap maksa jawab email/chatting. “Cuek aja” Padahal yang ngajak ngobrol itu kadang bossnya sendiri. Temen sendiri…Penting!!!
  11. Lebih senang di supir’n daripada nyetir sendiri. Rela naik busway biar gak usah nyetir.
  12. Jadi jarang marah tapi jadi sering dimarahin orang karena diajak ngobrol gak nyambung.
  13. Kalo di tempat umum suka panik nyari stop kontak. Baterai sekarat tuh.
  14. Kalo anaknya rewel langsung nunjukkin BB – nya buat menghibur.
  15. Sering lupa mencet tombol lift. Harusnya naik malah turun. Belum lagi kebablasan lantainya.
  16. Kalo ngantri di bank pake nomor antrian, pas dipanggil di speaker gak dengar. Pas kepala ngeliat  monitor kaget. Haaahh! Harus ambil antrian ulang. Tapi tetap tenaaaaang Cin…
  17. Langganan koran dan majalah masih tertumpuk rapi tak terbaca.
  18. Langganan PayTV (IndoVision, TelkomVision, dll) tapi juga nggak pernah ditonton.
  19. Sering kejedug karena kalo jalan mata tertuju ke layar BB.
  20. Bikin tangan ga pernah kosong. Walaupun gak chatting, tetap aja BB di tangan!  Gak bisa taro di kantong, tas.. Udah settingan-nya gitu kali’. BB kejait di tangan. 

Dampak Buruk Bagi Kesehatan :

Di balik nilai positif yang ditawarkan, perangkat canggih itu ternyata menyimpan sejumlah efek buruk yang dapat mengganggu kesehatan penggunanya :

1. Membuat Ketagihan

Perangkat telepon seluler pintar ini begitu mudah membuat pemiliknya merasa kecanduan. Studi Rutgers University pada 2006 menyimpulkan, Blackberry dan perangkat serupa memicu kenaikan penggunaan internet yang cukup signifikan, namun berdampak buruk bagi kesehatan mental.
 
2. Mengganggu Tidur
Dengan layanan internet 24 jam, perangkat Blackberry akan bergetar atau berdering setiap saat, ketika ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula, pengguna akan memainkan Blackberry-nya, termasuk ketika sudah berada di tempat tidur.
Tak jarang pula, pengguna begitu sensitif dengan getar Blackberry, sehingga mudah terbangun dari tidur untuk membuka pesan yang masuk.
Kebiasaan menyanding Blackberry di tempat tidur inilah yang akhirnya membuat tidur tak berkualitas. Dampak selanjutnya, tentu menyerang kesehatan. Bukan rahasia lagi bahwa rendahnya kualitas tidur berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.
Sebuah penelitian mengungkap, pengguna Blackberry yang memiliki kebiasaan memainkannya sebelum tidur rentan mengalami insomnia, sakit kepala, dan kesulitan berkonsentrasi. Penelitian yang dilakukan Uppsala University di Swedia menambahkan bahwa radiasi telepon seluler bisa mengganggu aktivitas tidur.

3. Memicu Cemas

Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Banyak pula yang mengandalkannya untuk urusan pekerjaan.
Studi yang dilakukan MIT’s Sloan School of Management pada 2007 mengungkap, penggunaan Blackberry membentuk budaya stres di tempat kerja. Fasilitas internet 24 jam yang dijagokan telepon seluler pintar itu mengacaukan waktu luang pekerja. Tugas dan hal-hal yang menyangkut pekerjaan bisa hadir kapanpun, termasuk kala sedang libur.
 
4. Melemahkan Otak
Di balik kemudahan yang diberikan, Blackberry berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Karakternya yang mampu membuat pengguna melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking) cenderung membuat seseorang kesulitan menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain.
“Sebagai multitasker, otak mereka dibanjiri terlalu banyak informasi, akibatnya mereka tidak selektif lagi untuk memilah informasi yang penting dengan cepat,” kata Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore.


25_Writing Updated at: 4:50 AM

0 komentar:

Post a Comment

Jangan lupa komentarnya...

Powered by Blogger.