Borneo: Harta karun Asia Tenggara

 Hutan hujan tropis Borneo adalah salah satu ekosistem yang paling keanekaragaman hayati di Bumi. 
Dengan menciptakan sebuah jaringan kawasan lindung dan memanfaatkan dukungan bisnis, tujuan WWF adalah bahwa harta alam pulau itu dimanfaatkan secara lestari, baik ke masa depan.

Hanya ada satu tempat yang tersisa di Asia Tenggara di mana hutan hujan tropis masih dapat dilestarikan dalam skala besar.
Ini adalah hutan lebat yang stradddles perbatasan Brunei, Indonesia dan Malaysia di pulau Kalimantan.

Di sini kita menemukan spesies yang terancam punah seperti:

     - Orang Utan
     - Pygmy Gajah
     - Macan Dahan
     - Badak Borneo Sumatera
... serta ribuan hewan lain dan spesies tanaman. Ada juga banyak spesies belum ditemukan.

Ini harta karun alami, bagaimanapun, terancam oleh sejumlah ancaman: logging, perkebunan pertanian, pertambangan dan berburu.

Hutan dan keanekaragaman hayati beresiko menghilang jika tidak mendapatkan perlindungan yang layak

3 negara, 1 visi konservasi

Seperti daerah tropis di seluruh dunia, hutan Kalimantan sedang dibersihkan dengan cepat untuk penggunaan komersial, termasuk karet, kelapa sawit dan produksi kayu. Ancaman yang ditimbulkan oleh penebangan dan pembukaan lahan untuk pertanian yang diperburuk oleh perdagangan satwa liar ilegal tumbuh.

WWF bekerja sama dengan 3 negara Borneo untuk menghemat 220.000 km2 hutan hujan - hampir 1/3 dari pulau - melalui jaringan kawasan lindung dan hutan yang dikelola secara lestari-.

Ini belum terlambat. Kalimantan dapat menghindari deforestasi yang telah menghancurkan pulau tetangga Sumatera selama 20 tahun terakhi

 .